Langsung ke konten utama

Postingan

Hujan dan Sendu

Pagi ini di kota ku turun hujan berselimut awan hitam Benar-benar mentari tak di izinkan masuk di dalamnya Bagi sebagian orang hujan di pagi hari adalah sebuah kehangatan Iya, untuk kembali menarik kain tebalnya Tetapi bagi sebagian orang lain tetap beraktivitas seperti biasa Berbeda dengan perempuan yang satu ini Aku tak tau, apakah ada perempuan yang sama seperti yang lain Setiap kali ada hujan, perempuan ini tak akan menarik kain tebalnya Jika ia beraktivitas, ia tetap melakukannya Hanya saja sambil melihat rintik hujan jatuh Bahkan sampai hujan pun reda dan mentari yang menguasainya Perempuan itu berkata pada ku Orang-orang di sekelilingnya pernah bilang padanya Rintikan dan gemuruh hujan itu mengandung kenangan Ada kilas balik dari sebuah kisah yang lalu yang datang bersama hujan Entah mengapa memori itu akan terputar dengan sendirinya Meskipun bukan kenangan tentang hujan bersamanya Ada unsur bahag
Postingan terbaru

Yang Tak Pernah Tersampaikan

Hai, Ini bukanlah tulisan pertama ku. Sengaja yang lalu ku usangkan. Ada beberapa hal yang memang seharusnya tak ada sini. Aku sedang memperbaiki diksi dalam penulisanku agar tidak melibatkan kamu. Tetapi apakah kamu tahu? semakin berusaha aku justru gagal. Terperangkap dalam diksi pedih kita. Hai, Aku sungguh menanti hari ini. Hari yang sebenarnya tidak ku tentukan. Mulai hari ini, akan kubagikan tulisan-tulisanku yang sudah lama ku tulis. Beberapa dari mereka hanya menetap dalam notes smartphone . Beberapa kutipan dari mereka ada dalam ciutan 280 karakter . Jika merasa beberapa tulisan ini untuk mu, tak perlu khawatir. Tulisanku hanyalah manipulasi dari pikiran-pikiranku sendiri. Sedikit mirip, tetapi tidak seutuhnya. Tetap tenang, menjalani hari seperti biasanya. Teruntuk orang-orang di sekelilingku, Teruntuk orang-orang yang belum pernah aku temui, Dan untuk makhluk yang mengisi bumi ini, Terima kasih sudah menjadi bagian dari tulisanku. Salam hangat, Nila :)