Langsung ke konten utama

Hujan dan Sendu



Pagi ini di kota ku turun hujan berselimut awan hitam
Benar-benar mentari tak di izinkan masuk di dalamnya
Bagi sebagian orang hujan di pagi hari adalah sebuah kehangatan
Iya, untuk kembali menarik kain tebalnya
Tetapi bagi sebagian orang lain tetap beraktivitas seperti biasa
Berbeda dengan perempuan yang satu ini
Aku tak tau, apakah ada perempuan yang sama seperti yang lain

Setiap kali ada hujan, perempuan ini tak akan menarik kain tebalnya
Jika ia beraktivitas, ia tetap melakukannya
Hanya saja sambil melihat rintik hujan jatuh
Bahkan sampai hujan pun reda dan mentari yang menguasainya

Perempuan itu berkata pada ku
Orang-orang di sekelilingnya pernah bilang padanya
Rintikan dan gemuruh hujan itu mengandung kenangan
Ada kilas balik dari sebuah kisah yang lalu yang datang bersama hujan
Entah mengapa memori itu akan terputar dengan sendirinya
Meskipun bukan kenangan tentang hujan bersamanya
Ada unsur bahagia dan pilu
Dari seseorang yang pernah membahagiakan

Kemudian perempuan itu menjadi sendu
Ada hal lain yang lebih menusuk dari kenangan
Rasa sepiannya itu

Banyak orang yang merasa bahwa hujan bersama kenangan lalu
Sedikit orang yang tidak sadar
Bahwa ia sedang menyelami ruang hampanya
Sepi itu tak berwujud
Bersembunyi dari balik riangnya

Lewat hujan kau hadirkan dia
Seolah-olah kau masih bersamanya
Hari-hari yang pilu terlewat saja di benak mu
Celah harapan itu muncul lagi
Tanpa kau sadari itu melukaimu
Hingga kau tau sebab sendu mu itu

Lalu kau tersadar dan mengakaui rasa sepi mu itu
Hatimu itu butuh penghuni
Jangan biarkan ia terus kosong dan mati
Rawatlah dia dengan penghuni baru
Meskipun penghuni itu dirimu sendiri
Setidaknya kau harus bisa menjaga diri mu sendiri
Sebelum penghuni lain menetap bersama mu




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tak Pernah Tersampaikan

Hai, Ini bukanlah tulisan pertama ku. Sengaja yang lalu ku usangkan. Ada beberapa hal yang memang seharusnya tak ada sini. Aku sedang memperbaiki diksi dalam penulisanku agar tidak melibatkan kamu. Tetapi apakah kamu tahu? semakin berusaha aku justru gagal. Terperangkap dalam diksi pedih kita. Hai, Aku sungguh menanti hari ini. Hari yang sebenarnya tidak ku tentukan. Mulai hari ini, akan kubagikan tulisan-tulisanku yang sudah lama ku tulis. Beberapa dari mereka hanya menetap dalam notes smartphone . Beberapa kutipan dari mereka ada dalam ciutan 280 karakter . Jika merasa beberapa tulisan ini untuk mu, tak perlu khawatir. Tulisanku hanyalah manipulasi dari pikiran-pikiranku sendiri. Sedikit mirip, tetapi tidak seutuhnya. Tetap tenang, menjalani hari seperti biasanya. Teruntuk orang-orang di sekelilingku, Teruntuk orang-orang yang belum pernah aku temui, Dan untuk makhluk yang mengisi bumi ini, Terima kasih sudah menjadi bagian dari tulisanku. Salam hangat, Nila :)